News
DIAN KURNIASARI: “GO OUTSIDE, MEETING PEOPLE, TALK TO THEM, AND GAIN THE EXPERIENCE.”
Desember 2, 2015
0

kkn

Sosok yang pantang menyerah dan terus berusaha menggambarkan perempuan yang satu ini…

Ni Made Dian Kurniasari yang kerap disapa ‘Dian’ merupakan salah satu alumni PSKM angkatan 2007. Kak Dian adalah Best Graduated Student 2011,peserta dan ketua kelompok Australia Indonesia Yout Exchange Program (AIYEP) 2011-2012 serta penerima beasiswa LPDP 2013 untuk melanjutkan kuliah S2 di Universitas Adelaide Australia. Perempuan kelahiran 18 April 1989 ini, juga aktif dalam mengikuti kegiatan organisasi maupun kemahasiswaan yaitu menjadi volunteer Kisara PKBI Bali, serta BEM IKM sebagai Kepala Bagian Minat dan Bakat.

Senang Ikut Organisasi

“Saya mulai mengikuti organisasi sejak SMP dengan mengikuti Organisasi Siswa Intra Sekolah”, itu kalimat pertama yang terucap dari Kak Dian saat ditanya mengenai organisasi yang pernah diikuti selama hidupnya.  Pada waktu SMA menjadi pengurus ekstrakulikuler, lalu saat kuliah menjadi volunteer Kisara Bali dan menjabat sebagai Ketua Bidang II (Minat dan Bakat) BEM IKM.

Alasan Kak Dian mengikuti berbagai kegiatan tersebut yaitu ia mulai menyadari bahwa sebagai mahasiswa yang bukan siswa lagi, tidak hanya dituntut untuk mampu mengenal secara teoritis saja, namun harus mampu mengembangkan dan membangun softskill yang berguna di masyarakat. Banyak organisasi yang tidak hanya berkutat dengan agenda kuliah nyata nya menuai berbagai pengalaman lain seperti dapat berkomunikasi dengan orang lain, membangun jejaring, dan mempraktekkan ilmu yang di dapat.

Berbagai kegiatan yang Kak Dian ikuti sama sekali tidak mengganggu kuliah, dikarenakan wanita cantik ini telah belajar multitasking dan memanage waktu sebaik mungkin. Hal ini terlihat dengan terbaginya waktu secara efektif, baik untuk mengerjakan tugas kuliah maupun mengisi waktu dengan kegiatan berbeda.

Mendapatkan beasiswa LPDP 2013

axhx

Nothing is Impossible! Satu kali ikut Australia Scholarship, namun saya gagal karena beasiswa tersebut memprioritaskan orang yang sudah mendapat pekerjaan dan yang berasal dari daerah timur Indonesia. Kegagalan menjadi motivasi, saya sempat mempersiapkan diri untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti beasiswa calon dosen Dikti dan mencari beasiswa yang ditawarkan di Universitas di Australia yang hanya menanggung biaya kuliah saja. Namun usaha tersebut tidak dilanjutkan karena saya melihat ada skema beasiswa baru yaitu beasiswa pendidikan Indonesia dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang menanggung semua biaya selama menempuh pendidikan (kuliah, biaya hidup, buku, dll). Pada saat itu beasiswa ini hanya memprioritaskan bidang yang mendukung percepatan pembangunan di Indonesia (MP3I) dan kesehatan tidak diprioritaskan didalamnya. Namun, saya tetap mencoba karena menurut saya kesehatan adalah pilar pembangunan, masyarakat yang sehat tentu akan mendukung percepatan pembangunan. Kebetulan sebelum saya mendaftar beasiswa, saya sudah menerima Letter of Acceptance (LOA) yaitu surat yang menyatakan bahwa saya telah diterima sebagai mahasiswa di kampus impian saya, The University of Adelaide. Berbekal surat ini (yang juga adalah salah satu syarat beasiswa LPDP) saya memberanikan diri untuk mendaftar. Kemudian saya berhasil lolos karena saya berani mencoba” Tutur Kak Dian ketika ditanya perihal alur perjalanannya meraih beasiswa S2.

Kak dian mengatakan banyak mendapatkan pembelajaran yang berharga yaitu dapat belajar bagaimana survive di negeri orang dan membangun good relationship dengan orang Australia.

Dari banyaknya cabang Ilmu Kesehatan Masyarakat, Kak Dian memilih ilmu Biostatistik karena menurutnya ilmu Biostatistik adalah kunci kesehatan masyarakat dan banyak masalah kesehatan yang menggunakan Biostatostik. Kak Dian berharap ilmu yang didapat saat kuliah S2 diluar dapat di sharing kepada yang lain, khususnya mahasiswa di PSKM.

Pesan kepada Mahasiswa PSKM

“Gunakan waktu sebaik mungkin untuk belajar dan organisasi itu penting (softskill). Go outside, meeting people, talk to them, gain the experience. Pelajari bahasa Inggris dengan banyak membaca jurnal bahasa Inggris, mencari tahu peluang beasiswa dan belajar mengetahui daerah tujuan tempat kuliah.” Berikut pesan Kak Dian untuk mahasiswa PSKM yang saat ini masih menuntut ilmu di PSKM FK Universitas Udayana.

Alumni PSKM yang sangat menginspirasi ini menambahkaan bahwa figur seseorang yang mampu menginspirasi itu sangat penting untuk menjadi motivasi kedepannya. “Dosen PSKM dan orang disekitar saya yang lebih wow mampu membuat saya lebih termotivasi. I can do it!”  Tutup Kak Dian.

Akhir kata, semoga apa yang diinginkan Kak Dian di tahun ini dilancarkan dan dapat dicapai, serta dapat menjadi inspirasi kita semua. Salam #creative!