Artikel Kesehatan
Identifikasi Covid-19 : Cegah Penularan Mulai Sekarang
Maret 23, 2020
0

Secara mengejutkan, dunia dihebohkan oleh pemberitaan kemunculan agen penyakit baru yang belum teridentifikasi pada akhir Desember 2019. Kemunculan agen penyakit baru ini diidentifikasi sementara sebagai 2019-nCov oleh WHO yang berasal dari daerah Wuhan, Cina. Penyakit ini memiliki gejala yang mirip dengan pneumonia, tetapi dengan agen yang berbeda, yakni berupa virus yang saat ini diberi nama Covid-19 (WHO, 2020).

 

Cerita di Balik Kemunculan Covid-19

Pada tanggal 31 Desember, sebuah penyakit yang didiagnosa sebagai pneumonia dengan agen penyebab yang tidak diketahui dilaporkan terjadi di Cina. Laporan ini pertama kali diterima oleh kantor WHO di Cina berdasarkan data pasien pneumonia yang tidak teridentifikasi penyebabnya dari Wuhan, Provinsi Hubei, Cina (WHO, 2020). Dengan segera otoritas Cina melakukan penyelidikan untuk memantau kondisi pasien penderita pneumonia tersebut. Pada 7 Januari 2020, Ilmuwan Cina berhasil mengisolasi jenis virus Corona baru dari pasien di Wuhan. Kemudian, WHO memberi nama sementara virus ini sebagai 2019-nCov (2019-Novel Corona Virus). Kemudian, pada 23 Januari 2020, pemerintah dan lembaga kesehatan Cina mengonfirmasi adanya kasus di 32 provinsi, kota, dan wilayah administrasi khusus Cina, termasuk Hong Kong, Makau, dan Taiwan (Wang, 2020). Kemunculan penyakit baru ini menginisiasi WHO untuk bekerja semaksimal mungkin dan memberi imbauan terkait penyakit ini. Tujuh hari setelah dilaporkannya penyakit ini di 32 daerah Cina, wabah ini dideklarasikan sebagai Public Health Emergency of International Concern oleh WHO pada 30 Januari 2020. Akhirnya, tanggal 11 Februari, WHO mengumumkan nama baru untuk penyakit virus Corona ini, yaitu Covid-19 (Coronavirus Diseases-19) dan berlaku secara internasional (WHO, 2020).

 

Update Situasi dan Kondisi  Covid-19 Terkini

Mengutip data dari Worldometers yang melakukan pelaporan langsung terhadap wabah Covid-19, sampai pembaharuan terakhir 23 Maret 2020, kasus Covid-19 di seluruh dunia mencapai 336.075 kasus. Dari data tersebut, 223.826 kasus Covid-19 masih berstatus aktif yang terbagi menjadi pasien dengan gejala ringan mencapai 213.186 (95%) pasien dan 10.640 (5%) pasien dengan gejala parah. Adapun 112.249 kasus lainnya dinyatakan ditutup yang terbagi atas 97.636 (87%) pasien dapat pulih kembali dan 14.613 (13%) dinyatakan meninggal dunia. Data ini menunjukkan tingkat case fatality rate (angka kematian oleh suatu penyakit) yang rendah. Sampai saat ini, 192 negara dan teritorial di seluruh dunia serta satu kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama, Jepang sudah melaporkan kasus Covid-19. Adapun tiga negara teratas yang memiliki kasus Covid-19 tertinggi adalah Cina sejumlah 81.054 kasus, Italia sejumlah 59.138, dan USA sejumlah 32.783 kasus. Kapal pesiar Diamond Princess yang terserang Covid-19 pun mencapai 712 kasus. Pemberitaan terakhir dalam negeri, menyatakan bahwa 514 pasien dilaporkan positif Covid-19 dengan total pasien sembuh adalah 29 orang dan 48 pasien dinyatakan meninggal dunia (Worldometers, 2020). Berdasarkan uraian data tersebut, dapat disimpulkan bahwa Covid-19 memiliki angka kematian akibat penyakit yang rendah dibuktikan dengan tingginya angka pasien yang pulih kembali mencapai 88%, sehingga data ini diharapkan dapat meredam kepanikan masyarakat dunia terhadap Covid-19.

 

Karakteristik Si Kecil Penyebab Covid-19

Agen penyakit Covid-19 telah terisolasi dan termasuk dalam golongan virus RNA positif berantai tunggal. Coronavirus yang kemudian dikenal CoVs memiliki bentuk bulat dengan permukaan diselimuti seperti jarum pentul. Nama corona digunakan berdasarkan struktur tubuh virus yang menyerupai mahkota. Virus ini tidak memiliki segmen dalam tubuhnya dan mengandung materi genetik RNA sepanjang 26-32 kilobase, terpanjang diantara semua virus yang terindentifikasi. Sampai saat ini, telah teridentifikasi hampir 30 jenis CoVs yang dapat menginfeksi manusia, unggas, dan hewan lainya. Umumnya manusia terinfeksi oleh α– dan β ‐ CoVs (Li, 2020).

 

Gejala Klinis  yang Dicurigai Sebagai Covid-19

Covid-19 memiliki gejala yang umum pada setiap terjadinya infeksi tubuh. Berdasarkan observasi dari Fengxiang Song, dkk. (2020), semua pasien menunjukkan gejala demam, diikuti batuk, dan myalgia atau kelelahan. Wabah Covid-19 rata-rata menyerang manusia berusia 49 tahun dengan rentang usia pasien dari umur 16  hingga 76 tahun. Diantara pasien yang diobservasi, terdapat pasien yang memiliki kondisi medis lain seperti diabetes, hipertensi, penyakit hati kronis, penyakit paru-paru, dan jantung yang dapat memperparah kondisi kesehatan pasien (Song, 2020). Gejala klinis spesifik yang muncul pada pasien Covid-19 seperti infeksi saluran pernapasan bagian bawah, terjadi peradangan (inflamasi) pada pembuluh darah paru-paru, dan respon imunitas tubuh di luar kendali (Li, 2020). Sebelum virus CoVs dapat dapat menimbulkan gejala, virus ini memerlukan masa inkubasi antara 2-14 hari setelah menginfeksi manusia yang baru (Worldometers, 2020).

 

Kenali Rantai Penularan Covid-19

Beberapa jenis Coronavirus zoonosis telah teridentifikasi seperti SARS-CoV dan MERS-CoV yang telah menyerang manusia sebelumnya, virus penyebab Covid-19 yang mewabah sampai saat ini menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang lebih parah. Mamalia yang dapat terinfeksi Coronavirus sebelum manusia adalah kelelawar dan pada awal penelitian menunjukkan hasil bahwa ada hubungan kerabat antara virus Covid-19 dengan Coronavirus kelelawar (Lu, 2020). Virus ini telah melintasi beberapa spesies sehingga sekarang dapat menginfeksi manusia. Hal ini semakin dipermudah dengan virus penyebab Covid-19 merupakan virus RNA polimerase sehingga mudah untuk bermutasi sampai berkembang dengan baik di saluran pernapasan manusia (Perlman, 2020).

Melihat dari sudut pandang epidemiologi, dari sembilan pasien yang menjadi objek penelitian Roujian Lu, dkk. (2020), delapan diantaranya menunjukkan riwayat perjalanan ke pasar makanan laut Huanan, Wuhan dan satu pasien hanya menginap di hotel sekitar pasar makanan laut tersebut. Berdasarkan temuan ini, media penularan yang dicurigai menjadi rantai penularan dari satu manusia ke manusia lain adalah droplet berupa air ludah dan cairan bersin serta penularan dari manusia ke manusia sudah dikonfirmasi terjadi (Lu, 2020).

 

Yuk, Lakukan Pencegahan Penularan Covid-19!

Berdasarkan imbauan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terkait upaya preventif yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko terinfeksi virus Covid-19 adalah melalui Gerakan Masyarakat Sehat (Germas). Adapun beberapa upayanya, sebagai berikut (Kemkes RI, 2020) :

  1. Mengonsumsi makanan yang dimasak sempurna, bergizi baik, dan tidak mengonsumsi makanan yang berpotensi menularkan.
  2. Melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga dan diimbangi istirahat yang cukup.
  3. Melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah beraktivitas.
  4. Menggunakan masker apabila merasa tubuh kurang sehat dengan gejala batuk dan bersin-bersin.
  5. Apabila kondisi tubuh melemah, terutama dengan gejala demam dan sesak napas, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan.

 

Jadi, Jangan Panik Covid-19 Ya!

Berdasarkan uraian di atas pentingnya mengidentifikasi agen penyebab Covid-19 merupakan langkah awal untuk menentukan langkah preventif yang akan dilakukan. Sementara para ahli masih melakukan penelitian lebih lanjut terkait vaksinasi dan pengobatan Covid-19, masyarakat diharapkan jangan panik secara berlebihan dan mengikuti intruksi dari otoritas kesehatan setempat. Ini menjadi penting untuk menjaga stabilitas negara dan dunia dari dampak lain yang berpotensi muncul seperti lumpuhnya perekonomian dan stigma negatif terhadap pasien Covid-19. Maka dari itu, tetap jaga kebersihan diri dan menanggapi wabah Covid-19 sewajarnya.

 

 

 

Daftar Pustaka

Kemkes RI. 2020. Jaga Diri dan Keluarga Anda dari Virus Corona – Covid-19. [Online] Tersedia pada : www. kemkes.go.id [Diakses 4 Maret 2020].

Li, Geng. 2020. Coronavirus Infections And Immune Responses. Journal of Medical Virology, Issue 92, hal 424-432.

Lu, Roujian. 2020. Genomic Characterisation and Epidemiology of 2019 Novel Coronavirus: Implications for Virus Origins and Receptor Binding. Lancet, 22 Februari, hal 565-574.

Perlman, Stanley. 2020. Another Decade, Another Coronavirus. The New England Journal of Medicine. 8(382), hal 760-762.

Song, Fengxiang. 2020. Emerging Coronavirus 2019-nCoV Pneumonia, Shanghai: Radiology.

Wang, Chen. 2020. A Novel Coronavirus Outbreak of Global Health Concern. Lancet, 24 Januari, hal 470-473.

WHO. 2020. Rolling Updates on Coronavirus Disease (COVID-19). [Online]  Tersedia pada: www.who.int [Diakses 4 Maret 2020].

Worldometers. 2020. Covid-19 Coronavirus Outbreak. [Online]  Tersedia pada: www. worldometers.info [Diakses 23 Maret 2020].