Artikel Kesehatan
Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
April 12, 2017
0

imunisasi-dpt

Satu Imunisasi Cegah Tiga Penyakit

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit. Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh. Agar tubuh membuat zat anti untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh melalui suntikan dan melalui mulut. Adapun Tujuan imunisasi yaitu untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan suatu penyakit tertentu dari dunia. Di Indonesia ada 5 imunisasi wajib untuk anak, salah satunya yaitu imunisasi DPT.

Apa itu DPT?

Imunisasi DPT bertujuan untuk mencegah 3 penyakit  yaitu difteri, pertusis, dan tetanus. Difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria. Difteri bersifat ganas, mudah menular dan menyerang terutama saluran napas bagian atas. Penularannya bisa karena kontak langsung dengan penderita melalui bersin atau batuk atau kontak tidak langsung karena adanya makanan yang terkontaminasi bakteri difteri. Penderita akan mengalami beberapa gejala seperti demam, mual, muntah, sakit waktu menelan dan terdapat pseudomembran putih keabu-abuan di faring, laring dan tonsil, tidak mudah lepas dan mudah berdarah, leher membengkak yang disebabkan karena pembengkakan kelenjar leher dan sesak napas disertai bunyi (stridor). Difteri menyebabkan selaput tumbuh disekitar bagian dalam tenggorokan. Selaput tersebut dapat menyebabkan kesusahan menelan, bernapas, dan bahkan bisa mengakibatkan mati lemas.

Pertusis, merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh kuman Bordetella Pertussis. Kuman ini mengeluarkan toksin yang menyebabkan ambang rangsang batuk menjadi rendah sehingga bila terjadi sedikit saja rangsangan akan terjadi batuk yang hebat dan lama, biasanya disertai muntah-muntah. Batuk bisa mencapai 1-3 bulan, oleh karena itu pertusis disebut juga “batuk seratus hari”. Penularan penyakit ini dapat melalui droplet penderita. Pada stadium permulaan yang disebut stadium kataralis yang berlangsung 1-2 minggu, gejala belum jelas. Penderita menunjukkan gejala demam, pilek, batuk yang makin lama makin keras. Pada stadium selanjutnya disebut stadium paroksismal, baru timbul gejala khas berupa batuk lama atau hebat, didahului dengan menarik napas panjang disertai bunyi “whoops”.

Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman Clostridium tetani yang  dapat menyerang bayi, anak-anak bahkan orang dewasa. Penyakit ini menyerang sistem saraf dan seringkali menyebabkan kematian. Tetanus dapat mengakibatkan kesusahan bernafas, kejang-kejang yang terasa sakit, dan detak jantung yang tidak normal.

Bagaimana cara pemberian dan dosis pemberian imunisasi DPT?

Cara pemberian imunisasi DPT adalah melalui injeksi intramuskular. Suntikan diberikan pada paha tengah luar atau subkutan dalam dengan dosis 0,5 cc. Cara memberiakan vaksin ini, sebagai berikut:

  1. Letakkan bayi dengan posisi miring diatas pangkuan ibu dengan seluruh kaki telanjang.
  2. Orang tua sebaiknya memegang kaki bayi.
  3.  Pegang paha dengan ibu jari dan jari telunjuk.
  4.  Masukkan jarum dengan sudut 90 derajat.
  5.  Tekan seluruh jarum langsung ke bawah melalui kulit sehingga masuk ke dalam otot.

Kapan imunisasi DPT diberikan?

Pemberian vaksin DPT dilakukan tiga kali mulai bayi umur 2 bulan sampai 11 bulan dengan interval 4 minggu. Imunisasi ini diberikan 3 kali karena pemberian pertama antibodi dalam tubuh masih sangat rendah, pemberian kedua mulai meningkat dan pemberian ketiga diperoleh cukupan antibodi. Daya proteksi vaksin difteri cukup baik yaitu sebesar 80-90%, daya proteksi vaksin tetanus 90-95% akan tetapi daya proteksi vaksin pertusis masih rendah yaitu 50-60%, oleh karena itu, anak-anak masih berkemungkinan untuk terinfeksi batuk seratus hari atau pertusis, tetapi lebih ringan.

Efek samping apa yang disebabkan oleh imunisasi DPT?

Pemberian imunisasi DPT memberikan efek samping ringan dan berat, efek ringan seperti terjadi pembengkakan dan nyeri pada tempat penyuntikan dan demam, sedangkan efek berat bayi menangis hebat kerana kesakitan selama kurang lebih empat jam, kesadaran menurun, terjadi kejang, ensefalopati, dan syok.

Jadi, ayo berikan imunisasi DPT pada anak-anak. Hanya dengan satu imunisasi saja dapat mencegah 3 penyakit menyerang kesehatan anak.