Artikel Kesehatan
KENALI KANKER SERVIKS DAN CEGAH DENGAN “SETIA”
Januari 1, 2021
0

Oleh: Ni Putu Diah Dira Putri

Kesehatan organ reproduksi menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Apabila tidak dijaga dengan baik, organ reproduksi dapat dengan mudah terserang oleh penyakit yang mematikan. Salah satu penyakit mematikan yang kerap menyerang organ reproduksi wanita adalah kanker serviks. Kanker serviks menjadi kanker yang memiliki prevalensi tertinggi keempat yang memenuhi 6,6% kanker yang menyerang wanita pada tahun 2018 di negara berkembang (Wantini, 2019). Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga organ reproduksi yang menyebabkan kurangnya deteksi dini untuk pencegahan serta pengobatan.

Sudahkah kalian mengetahui apa itu kanker serviks?

Kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang menyerang organ reproduksi wanita tepatnya pada bagian serviks atau leher rahim (Wigati, 2017). Serviks adalah daerah pada organ reproduksi wanita yang terletak antara rahim dan vagina yang juga merupakan pintu masuk menuju rahim. Umumnya, kanker serviks dialami oleh wanita yang sudah pernah melakukan hubungan seksual, tetapi belakangan ini banyak terjadi kasus yang menyatakan bahwa kanker serviks dapat menyerang remaja perempuan yang tidak mampu menjaga kebersihan organ reproduksinya. Penyebab utama kanker ini adalah Human papilloma virus (HPV) yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual serta penggunaan toilet dari penderita infeksi virus HPV (Nurpaddillah, 2020).

Lalu, bagaimana prevalensi penderita kanker serviks di Indonesia?

Berdasarkan estimasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2013, terdapat setidaknya 98.962 kasus penderita kanker serviks. Hingga saat ini prevalensi kanker serviks di Indonesia akan bertambah sekitar 90-100 kasus penderita baru per 100.000 total penduduk dengan jumlah penderita total sekitar 40 ribu kasus per tahunnya (RSCM, 2018).

Apa saja faktor penyebab terjadinya kanker serviks?

Terdapat beberapa faktor penyebab yang menjadi alasan seseorang dapat dengan mudah mengalami risiko penularan virus yang menyebabkan kanker serviks (Mardiah, 2019):

  • Melakukan hubungan seksual saat usia dini
  • Melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang berbeda-beda
  • Pemakaian IUD yang mengakibatkan iritasi
  • Pemakaian pil oral yang dapat menurunkan asam folat
  • Keadaan sosial ekonomi yang rendah yang menyebabkan kekurangan gizi, asam folat yang berdampak pada menurunnya pH serviks yang juga menimbulkan perubahan neoplastic sel skuamosa serviks.

Bagaimana gejala seseorang yang mengalami kanker serviks?

Beberapa gejala yang dapat mengindikasikan seseorang terserang penyakit kanker serviks yaitu:

  • Mengalami keputihan yang berkepanjangan serta menimbulkan bau busuk
  • Jumlah darah yang dihasilkan selama menstruasi meningkat
  • Mengalami nyeri selama melakukan hubungan seksual
  • Terjadinya perdaharan di luar masa menstruasi dan setelah melakukan hubungan seksual
  • Merasakan nyeri di daerah perkemihan serta panggul (Aziza, 2016)

Lalu, setelah mengetahui tentang kanker serviks, apa yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya?

Yuk, bersama-sama kita lakukan pencegahan kanker serviks dengan pelaksanaan “SETIA”

  • “SE”

Selalu berperilaku hidup sehat dengan menjaga kesehatan organ reproduksi.

  • “TI”

Tidak melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan yang dapat meningkatkan risiko penularan virus HPV.

  • “A”

Alokasikan dana serta waktu untuk melakukan pencegahan dini melalui vaksin HPV dan melakukan pap smear.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Aziza, A.I., 2017. Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Resiliensi dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker Serviks di RSD. Dr. Soebandi Jember. Skripsi. Jember: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.

Mardiah, M., 2019, July. Studi Literatur Predisposisi Dan Upaya Prevensi Keganasan Kanker Serviks Pada Wanita. In Proceeding Of Sari Mulia University Midwifery National Seminars (Vol. 1, No. 1, pp. 167-176).

Nurpaddilla, N. 2020. The visual awareness of cervical cancer prevention in women of childbearing age. Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat. 5(2). pp. 81-87.

Pelayanan Onkologi Terpadu RSCM. 2018. Panduan Pelayanan Praktik Klinis Kanker Serviks. Jakarta: Pelayanan Onkologi Terpadu RSCM.

Wantini, N.A. and Indrayani, N., 2019. Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 6(1), pp.027-034.

Wigati, A. and Nisak, A.Z., 2017. Peran Dukungan Keluarga Terhadap Pengambilan Keputusan Deteksi Dini Kanker Serviks. Indonesia Jurnal Kebidanan, 1(1), pp.12-17.