Artikel Kesehatan
Perbaiki Persepsi Kanker Prostat : Gemakan Pencegahan Sejak Dini
Februari 23, 2020
0

Tumbuh dan berkembangnya suatu sel pada organ prostat yang tidak teratur, abnormal, dan menyerang sel lain pada kelenjar prostat merupakan tahap awal perkembangan kanker prostat pada pria. Perkembangan ini tentu akan memberi dampak terhadap sel sekitar dan perlahan akan merusak jaringan dan organ prostat itu sendiri. Keganasan kanker ini merupakan penyebab penyakit urogenitalia dengan prevalensi kejadian tertinggi pada usia lanjut (Setiady Sihite, 2016). Berdasarkan klasifikasi usia lanjut oleh WHO, faktor risiko usia dikelompokkan menjadi tiga kelompok, meliputi kelompok 46-55 tahun (lansia awal), kelompok 56-65 tahun (lansia akhir), dan kelompok lebih dari 65 tahun (manula). Kanker prostat kini menjadi ancaman terbesar bagi pria dan merupakan penyebab kematian utama akibat kanker di negara-negara barat (Kemenkes RI, 2017).

Bagaimanakah pandangan publik terhadap kanker prostat?

Berdasarkan informasi yang beredar di masyarakat bahwa angka kejadian kanker prostat dominan menyerang pria manula berusia di atas 65 tahun. Berdasarkan hal ini, berkembang penafsiran yang mengungkapkan bahwa kanker prostat hanya diderita oleh pria dengan faktor risiko usia lanjut, khususnya diatas 65 tahun. Hal ini muncul sebagai dampak dari publikasi prevalensi penderita kanker prostat dengan usia lanjut yang menduduki posisi terbanyak (R. Solang, 2016). Tidak hanya itu, publikasi hasil penelitian kerap kali menunjukkan kejadian kanker secara umum pada usia lanjut mendominasi data kesehatan yang ada. Hal ini dapat dilihat dalam data International Agency for Research on Cancer, WHO 2019, kasus kanker prostat mencapai 11.361 untuk seluruh usia termasuk pria usia lanjut di Indonesia (Globocan, 2018). Kedua fakta tersebut, menggiring opini masyarakat bahwa kanker prostat hanya dapat dialami oleh pria dengan faktor risiko usia lanjut.

Apakah kanker prostat hanya dialami pria manula?

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Valdo R. Solang dkk., bertajuk Profil Penderita Kanker Prostat di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Tahun 2013–2015 dan telah dipublikasikan dalam Jurnal e-Clinic (eCl), diperoleh data 54 penderita kanker prostat yang dirawat di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado selama periode tahun 2013 sampai tahun 2015. Pada tahun 2013 diperoleh data 14 kasus (25,9%), tahun 2014 diperoleh data 19 kasus (35,2%), dan tahun 2015 diperoleh data 21 kasus (38,9%).  Jika dilihat dari kaca mata faktor risiko usia, kelompok usia tertinggi penderita kanker prostat adalah usia 61-70 tahun sebanyak 20 kasus (37,0%), kemudian disusul usia 71-80 tahun sejumlah 18 kasus (33,3%), kemudian disusul usia 81-90 tahun sejumlah delapan kasus (14,8%), kemudian disusul usia 51-60 tahun sejumlah tujuh kasus (13%), dan usia dibawah 51 tahun sejumlah satu kasus (1,8%) (R. Solang, 2016). Beranjak menuju penelitian yang dilakukan oleh Denny Setiady Sihite (2016),  ditemukan bahwa penyintas kanker prostat dialami oleh kelompok pria berusia 46-55 tahun dengan jumlah enam kasus (6,2%), kemudian kelompok pria berusia 56-65 tahun dengan jumlah 21 kasus (21,9%), dan disusul kelompok pria berusia diatas 65 tahun dengan jumlah 69 kasus (71,9%) (Setiady Sihite, 2016).

Bila diperhatikan lebih lanjut, kedua penelitian diatas menunjukkan faktor risiko pria  manula menderita kanker prostat memang terlihat jelas. Namun disisi lain, hasil penelitian tersebut juga membuktikan bahwa pria berusia dibawah 65 tahun juga berpotensi terkena kanker prostat. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya kasus kelompok usia dibawah 65 tahun yang menderita kanker prostat pada kedua penelitian tersebut. Dalam penelitian Valdo R. Solang, dkk. ditemukan penyintas kanker prostat yang berusia kurang dari 51 tahun dan 51 hingga 60 tahun dengan masing-masing berjumlah satu kasus dan tujuh kasus. Dalam penelitian Denny Setiady Sihite juga ditemukan penyintas kanker prostat berusia  46-55 tahun dengan jumlah enam kasus. Hal  ini tidak terlepas dari faktor risiko selain usia lanjut yang menyebabkan terjadinya kanker prostat.

Adakah faktor risiko kanker prostat selain usia lanjut?

Melihat tingginya kejadian sakit kanker prostat, penyebab secara pasti kanker prostat belum diklarifikasi oleh para peneliti. Sejauh ini, selain usia lanjut, faktor risiko seperti pekerjaan bertani, terpapar pestisida, debu kayu, debu asbes, aktivitas fisik, riwayat merokok, dan obesitas teridentifikasi memiliki hubungan dengan kanker prostat (Sharma dkk., 2016). Faktor risiko kanker prostat menurut Komite Penanggulangan Kanker Nasional terdiri dari ras, diet dan gaya hidup, riwayat keluarga, mutasi genetik, dan merokok. Ras yang memiliki risiko mengalami kanker prostat lebih tinggi yaitu ras Afrika, Amerika, dan Karibia. Selain itu, diet dan gaya hidup mengonsumsi daging merah dan sedikit buah serta sayuran turut menjadi faktor risiko kanker ini. Riwayat keluarga dengan kanker prostat juga meningkatkan risiko terjadinya kanker ini. Terjadinya mutasi genetik pada gen BRCA1 atau BRCA2 dan sindrom Lynch turut menjadi faktor risiko penyebab kanker prostat (Kemenkes RI, 2017).

Ayo, kita perbaiki persepsi tentang kanker prostat!

Jadi, berdasarkan hasil penelitian terkait faktor risiko pemicu kanker prostat, terdapat heterogenitas penyebab antara penyintas satu dengan penyintas lainnya. Persepsi masyarakat yang menyatakan bahwa kanker prostat hanya menyerang pria manula tidaklah benar dan seharusnya diperbaiki. Turut andil dalam memerhatikan faktor risiko lainnya adalah cara terbaik untuk mengenali dan memahami kanker prostat. Dengan demikian, kewaspadaan dapat ditingkatkan untuk mencegah serangan kanker tersebut.

SUMBER :

Globocan. 2018. Indonesia. The Global Cancer Observatory, Mei, Halaman 1-2.

Kemenkes RI. 2017. Panduan Penatalaksanaan Kanker Prostat. Jakarta : Komite Penanggulangan Kanker Nasional

Solang, Valdo dkk. 2016. Profil Penderita Kanker Prostat di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Tahun 2013–2015. Jurnal e-Clinic (eCl), IV(2).

Setiady Sihite, Denny. 2016. Karakteristik Penderita Kanker Prostat yang Dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan Tahun 2011-2015. Skripsi. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Halaman 7-33.

Sharma dkk. 2016. Prostate cancer, Farming and Other Risk Factors : A Mini Review. Journal of Prostate Cancer, I(2). Halaman 1-5.