Update Terkini Covid-19
Sampai saat ini, kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan di seluruh dunia. Data dari Worldometers mencatat sampai 23 April 2020, kasus Covid-19 terjadi di 210 negara dan dua pelayaran internasional mencapai 2.637.673 kasus dengan yang dinyatakan ditutup sejumlah 901.842 kasus dan aktif sejumlah 1.735.831 kasus. Melihat kondisi dalam negeri, kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan sejak terdeteksinya kasus Covid-19 pertama pada 2 Maret 2020. Terhitung sampai saat ini, kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 7.418 kasus dengan rincian sembuh sejumlah 913 pasien dan meninggal sejumlah 635 orang (Worldometers, 2020).
Covid-19 disebabkan oleh infeksi virus Corona yang masih serumpun dengan virus Corona penyebab MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Virus Corona tergolong ke dalam virus zoonosis yang dapat ditransmisikan dari hewan ke manusia, tetapi spesies hewan yang menjadi sumber penularan kepada manusia masih belum diketahui. Orang yang terinfeksi virus ini memiliki masa inkubasi sebelum menunjukkan gejala antara lima sampai enam hari dan terlama adalah 14 hari. Adapun gejala umum yang ditunjukkan pasien Covid-19 adalah demam, batuk, bersin-bersin, dan sesak napas. Pada pasien dengan gejala berat dapat terjadi sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, pneumonia pada kedua paru, bahkan berujung pada kematian (Kemkes, 2020).
Pentingnya Melakukan Pencegahan Covid-19
Langkah promotif dan preventif kini terus digemakan di berbagai media dan diperkuat dengan adanya rekomendasi pencegahan Covid-19 dari pemerintahan di berbagai dunia, termasuk Indonesia. Terjadinya peningkatan kasus baru setiap hari mendorong pemerhati kesehatan dan masyarakat di seluruh dunia untuk melaksanakan berbagai tindakan pencegahan penularan Covid-19. Media penularan berupa droplet, yaitu cairan batuk atau bersin, mengakibatkan mudahnya orang-orang sekitar pasien tertular Covid-19. Maka dari itu, pencegahan sesuai rekomendasi pemerintah dan lembaga kesehatan menjadi cara terampuh saat ini untuk menekan kasus baru Covid-19. Mulai dari pembatasan interaksi sosial secara langsung sampai pembangunan budaya hidup sehat melalui PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) menjadi cara preventif yang masih dilangsungkan sampai saat ini (Kemkes, 2020).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sebagai Langkah Preventif Covid-19
Dalam rangka memutus rantai penularan Covid-19, upaya pembatasan interaksi sosial secara tatap muka yang didukung dengan peningkatan PHBS adalah metode terbaik untuk mewujudkan penurunan kasus baru Covid-19 (Kemkes, 2020). Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan upaya aktif dalam menjaga dan melaksanakan tindakan bersih dalam setiap kegiatan untuk mewujudkan kesehatan yang baik. Perilaku ini sesuai dengan misi pembangunan kesehatan pada rentang tahun 2015-2019 oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Implementasi perilaku hidup bersih dan sehat dapat dilakukan pada tingkat rumah tangga yang dipelopori oleh ayah atau ibu dan diikuti anggota keluarga yang lain. Hasil PHBS berupa meningkatnya derajat kesehatan keluarga akan dapat dirasakan apabila perilaku ini dilaksanakan secara disiplin dan berkelanjutan. Pemutusan rantai penularan penyakit menular dapat dicapai dengan penerapan PHBS yang baik dan benar sesuai rekomendasi lembaga kesehatan (Putri, 2019).
Contoh Pencegahan Covid-19 dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Menurut World Health Organization (WHO), terdapat beberapa upaya yang dilakukan untuk memutus rantai penularan Covid-19. Upaya tersebut tergolong ke dalam perilaku hidup bersih dan sehat yang menjadi salah satu program kesehatan dasar seluruh lembaga kesehatan di dunia. Adapun perilaku hidup bersih dan sehat tersebut, meliputi (WHO, 2020) :
1.Rajin mencuci tangan
Agen penyakit Covid-19 dapat menempel dengan mudah di permukaan tangan setelah menyentuh berbagai benda di tempat umum. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir selama kurang lebih 20 detik dapat menghilangkan virus Corona yang menempel di permukaan tangan. Upaya ini dianggap paling efektif untuk mencegah infeksi virus Corona karena tangan disinyalir menjadi media pertama penempelan virus untuk kemudian masuk ke dalam tubuh (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2020).
2.Menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut
Virus Corona sangat mudah masuk ke dalam tubuh melalui lapisan mukosa pada mata dan mulut. Mengupayakan tidak menyentuh area wajah penting untuk dilakukan supaya virus Corona yang dikhawatirkan menempel di tangan tidak sampai terhirup atau tertelan. Upaya ini akan berjalan berkesinambungan dengan perilaku sering mencuci tangan untuk meningkatkan higienitas area tangan dan wajah (Kemkes, 2020).
3. Menghirup udara yang higienis
Udara yang segar dan minim kontaminasi, terutama percikan droplet, juga menjadi salah satu bentuk PHBS untuk mencegah Covid-19. Cairan yang keluar bersama batuk atau bersin ke lingkungan dapat beterbangan di udara. Hal ini menjadi kekhawatiran ketika berada dalam keramaian, sehingga upaya pembatasan sosial dengan mengisolasi diri di rumah masing-masing menjadi upaya untuk mewujudkan menghirup udara yang higienis (WHO, 2020)
4.Melakukan deteksi dini saat memiliki gejala sakit
Apabila memiliki gejala sakit seperti demam, batuk, atau sesak napas, upaya yang dapat dilakukan adalah mendatangi fasilitas kesehatan dan menceritakan rekam jejak terhadap interaksi pasien Covid-19 maupun orang dalam pemantauan Covid-19. Melakukan etika batuk dengan menutup mulut apabila dekat dengan orang lain menjadi pencegahan penting untuk memutus transmisi viruc Corona ke udara bebas atau benda-benda yang digunakan bersama (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2020).
Terdapat beberapa rekomendasi pencegahan tambahan dari Centers for Disease Control and Prevention, Amerika Serikat, yang berkaitan dengan upaya preventif untuk mencegah perluasan penyebaran Covid-19. Upaya pertama adalah melakukan isolasi diri dan menghindari kontak dekat dengan orang lain dengan tujuan untuk meminimalisir risiko terpapar agen penyebab Covid-19. Upaya kedua adalah menggunakan masker kain untuk menutup hidung, mulut, dan dagu bawah ketika harus keluar rumah dan pergi ke tempat umum. Upaya ketiga adalah melakukan pembersihan menggunakan disinfektan terhadap permukaan benda yang sering disentuh dan berpotensi menempelnya droplet ketika batuk atau bersin (Centers for Disease Control and Prevention, 2020).
Yuk, Wujudkan Upaya Preventif Covid-19!
Berdasarkan pembahasan di atas, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi upaya penting untuk mencegah penyebarluasan infeksi virus Corona sebagai penyebab Covid-19. Penting untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk proteksi diri terhadap paparan virus Corona. Upaya pembatasan sosial yang diterapkan saat ini akan berjalan maksimal apabila diimbangi dengan perilaku hidup bersih dan sehat untuk memutus rantai penularan Covid-19. Dengan mengikuti rekomendasi lembaga kesahatan dan intruksi pemerintah, niscaya kasus baru Covid-19 dapat ditekan jumlahnya.
Daftar Pustaka
Centers for Disease Control and Prevention. 2020. How to Protect Yourself & Others. [Online] Tersedia pada: https://www.cdc.gov [Diakses pada 9 April 2020].
Kemkes. 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19). Edisi revisi ke-4. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Surat Edaran Nomor HK.02.01/MENKES/202/2020 Tentang Protokol Isolasi Diri Sendiri dalam Penanganan Coronavirus Disease (Covid-19). Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Putri, Ronasari Mahaji. 2019. Application of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) From The Household Knowledge and Attitude Study. Journal of Nursing Practice, 3(1), hal. 39-49.
WHO. 2020. Coronavirus disease (COVID-19) advice for the public. [Online] Tersedia pada: https://www.who.int [Diakses pada 9 April 2020].
Worldometers. 2020. Covid-19 Coronavirus Pandemic. [Online] Tersedia pada: https://www.worldometers.info [Diakses pada 23 April 2020].