CUCI TANGAN PAKAI SABUN: LANGKAH SEDERHANA SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN DIRI DARI PENYAKIT MENULAR
April 22, 2023
0

CUCI TANGAN PAKAI SABUN: LANGKAH SEDERHANA SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN DIRI DARI PENYAKIT MENULAR

Oleh: Luh Putu Sintya Devi Agustin

Sanitasi Lingkungan

Sanitasi merupakan cara manusia agar terhindar dari penyakit menular yang disebabkan oleh keadaan lingkungan yang buruk (Said, et al., 2020). Sanitasi lingkungan merupakan salah satu jenis sanitasi yang bertujuan untuk memenuhi persyaratan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman. Sanitasi lingkungan adalah suatu usaha dalam mengawasi faktor-faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia, terutama terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan efek berbahaya pada perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup manusia  (World Health Organization, 1950).

Sanitasi lingkungan hingga saat ini masih berkontribusi sebagai salah satu faktor penyebab tingginya kasus penyakit menular di Indonesia, salah satunya diare. Beberapa survei yang telah dilakukan di Indonesia menunjukkan bahwa angka kesakitan diare untuk semua golongan umur sebanyak 12% sampai dengan 36% atau sekitar 120-360 per 1000 penduduk  (Hijriani, et al., 2020). Tingginya kasus tersebut disebabkan karena ketersediaan sarana dan prasarana sanitasi yang tidak merata serta minimnya kesadaran terhadap perilaku hidup bersih dan sehat  (Marinda & Yustini, 2019). Kondisi ini diperburuk dengan adanya data dari World Health Organization (2017) yang mengemukakan bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara dengan sanitasi terburuk setelah India dan Tiongkok.

Melihat kondisi tersebut, tentunya pemerintah Indonesia tidak tinggal diam. Pengadaan sarana dan prasarana sanitasi di Indonesia semakin ditingkatkan. Tidak hanya itu, gerakan masyarakat (Germas) yang dibarengi dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terus digencarkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga setiap anggota keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan, serta dapat berperan aktif dan kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Kegiatan-kegiatan PHBS yang dapat dilakukan yaitu, (1) cuci tangan pakai sabun, (2) menggunakan air bersih, (3) menggunakan jamban sehat, (4) tidak membuang sampah sembarangan, (5) tidak merokok, (6) tidak meludah sembarangan, (7) pemberantasan jentik nyamuk.

Apa yang dimaksud dengan CTPS?

Cuci tangan pakai sabun atau dikenal dengan singkatan CTPS merupakan gerakan kampanye kesehatan yang diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam menyerukan pentingnya praktik higiene dan sanitasi di dunia sejak tahun 2008. Kampanye CTPS merupakan salah satu praktik pencegahan dan penanggulangan penyakit yang terdapat pada Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Permenkes RI Nomor 2269/MENKES/PER/XI/2011. Tidak hanya itu, mencuci tangan pakai sabun juga bagian dari Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sesuai dengan Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2014.

Mencuci tangan pakai sabun merupakan kampanye kesehatan yang sampai saat ini masih direkomendasikan oleh PBB dan pemerintah Indonesia. Hal ini karena penerapan CTPS sangat sederhana (membutuhkan waktu setidaknya selama 40 detik) dan dapat dilakukan oleh semua golongan umur. CTPS diyakini lebih efektif dibandingkan mencuci tangan hanya dengan air dalam membunuh bakteri, kuman, dan virus. Diharapkan, penerapan CTPS dapat mencegah tubuh terkena beberapa penyakit menular, seperti diare, ISPA, kecacingan, penyakit mata, dan lain-lain  (Kementerian Kesehatan RI, 2020).

Bagaimana menerapkan CTPS dengan benar?

Menurut Kementerian Kesehatan RI (2020), langkah-langkah penerapan cuci tangan pakai sabun (CTPS) sebagai berikut:

  1. basahi tangan dengan air bersih yang mengalir;
  2. gunakan sabun pada tangan secukupnya;
  3. gosok antara telapak tangan yang satu dengan telapak tangan lainnya;
  4. gosok punggung tangan dan sela-sela jari;
  5. gosok sela-sela jari dan telapak tangan dengan posisi saling bertautan;
  6. gosok punggung jari ke telapak tangan dengan posisi jari saling bertautan;
  7. genggam dan basuh ibu jari dengan posisi memutar;
  8. gosok bagian ujung jari ke telapak tangan agar kuku terkena sabun;
  9. bilas tangan dengan air bersih yang mengalir;
  10. keringkan tangan lap sekali pakai atau tisu; dan
  11. bersihkan pemutar keran air menggunakan lap sekali pakai atau tisu.

Kapan waktu penting untuk menerapkan CTPS?

  1. sebelum, selama, dan setelah menyiapkan makanan;
  2. sebelum dan setelah makan;
  3. setelah buang air besar (BAB) dan menggunakan toilet;
  4. setelah bersin dan batuk;
  5. sebelum menyentuh mata, hidung, atau mulut;
  6. sebelum dan sesudah merawat luka;
  7. setelah menyentuh sampah;
  8. sebelum dan setelah mengunjungi kerabat yang sakit;
  9. jika tangan terlihat kotor atau berminyak;
  10. dan lain-lain.

Permasalahan sanitasi lingkungan perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai kalangan. Tingginya kasus penyakit menular yang disebabkan oleh sanitasi yang buruk menjadi tantangan bagi Indonesia. Pemerintah memerlukan kontribusi masyarakat agar dapat bersinergi dalam meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia. Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan langkah sederhana sebagai upaya preventif agar terhindar dari penyakit menular.

DAFTAR PUSTAKA

Hijriani, H., Agustini, A. & Karnila, A., 2020. Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Anak dengan Diare di Rumah Sakit Umum Kelas B Kabupaten Subang. Jurnal Health Sains, Volume 1 (5), pp. 1-7.

Kementerian Kesehatan RI; UNICEF, 2020. Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI, 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011 tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Marinda, D. & Ardillah, Y., 2019. Implementasi Penerapan Sanitasi Tempat-tempat Umum Pada Rekreasi Benteng Kuto Besak Kota Palembang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, Volume 18 (2), pp. 89-97.

Said, Y. C., Nurhayati & Kurniawan, D., 2020. Pengaruh Pengetahuan tentang Sanitasi Lingkungan terhadap Kualitas Kesehatan Lingkungan Rumah di Kebayoran Lama Utara. Jurnal TechLINK, Volume 4 (2), pp. 30-34.

World Health Organization, 1950. Expert Committee on Enviromental Sanitation. [online] available at https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/38919/WHO_TRS_10.pdf?sequence=1&isAllowed=y [accessed April 18, 2023]