KMPT
“Hari Tanpa Tembakau Sedunia”
Mei 28, 2016
0

RESUME KEGIATAN

AKSI DAMAI HARI TANPA TEMBAKAU SEDUNIA 2016

FullSizeRender

Kegiatan aksi damai dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) tahun 2016 dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2016. Kegiatan ini merupakan program kerja dari Divisi Khusus Kelompok Mahasiswa Peduli Tembakau (KMPT) HMKM FK Unud. Kegiatan ini bertempat di perempatan Catur Muka, Kota Denpasar. Dipilihnya tempat ini sebagai tempat pelaksanaan aksi damai karena merupakan tempat yang sangat strategis dan bisa mendapatkan perhatian dari masyarakat. Kegiatan aksi damai HTTS 2016 ini dibuka didepan Pura Jagatnatha Denpasar dengan sambutan dari Ketua Panitia HTTS 2016, Ketua BEM FK Unud dan oleh dr. Ady Wirawan, MPH. Ph.D selaku Kepala Program Studi Kesehatan Masyarakat. Setelah acara aksi damai HTTS 2016 resmi dibuka, semua peserta aksi damai  yang berasal dari Mahasiswa UNUD, UNWAR, UNMAS, STIKES WIRA MEDIKA, UNDHIRA dan FAD melakukan long-march dari depan Pura Jagatnatha menuju ke depan Patung Catur Muka. Setelah itu di sekitaran area catur muka dilakukan orasi dan treatrikel oleh beberapa mahasiswa yang berperan sebagai petani tembakau, buruh pabrik, mahasiswa, pengusaha rokok, Presiden RI dan sebagai masyarakat. Selain melakukan orasi dan treatrikel, aksi damai HTTS tahun 2016 ini juga melakukan kegiatan pencerdasan yang menyasar masyarakat umum yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang FCTC dan mengapa FCTC harus segera diratifikasi. Dan untuk mengetahui seberapa besar dukungan masyarakat terhadap dilegalisasi dan diratifikasikannya FCTC maka masyarakat diminta untuk menandatangai spanduk “#AKSESIFCTC, karena kami bukan BUDAK ADIKSI” tanpa adanya unsur paksaan karena yang panitia inginkan bukanlah melihat kuantitas melainkan kualitas dari dukungan masyarakat itu sendiri terhadap FCTC. Dengan dilakukannya kegiatan aksi damai ini diharapkan masyarakat mengetahui dan sadar akan bahaya rokok dan ikut memperjuangkan haknya untuk dapat menghirup udara bersih bebas asap rokok dan agar pemerintah segera mengaksesi FCTC.