PENGARUH PERILAKU BULLYING BAGI KESEHATAN MENTAL REMAJA DAN UPAYA PENCEGAHANNYA
November 5, 2022
0

Bullying menjadi hal yang sering terjadi, bullying merupakan aktivitas sadar dan tujuannya untuk melukai dan menyakiti seseorang dan dilakukan secara berulang-ulang. Bullying adalah perilaku negatif yang mengakibatkan seseorang dalam keadaan tidak nyaman/terluka dan biasanya terjadi secara berulang yang ditandai dengan munculnya ketidakseimbangan kekuasaan antara  pelaku dan korban (Olweus, 2016). Perilaku bullying ini tidak lepas dari yang namanya keinginan untuk berkuasa dan juga menjadi seseorang yang ditakuti di lingkungannya.

Bullying diartikan sebagai perangkat tingkah laku yang dilakukan secara sengaja dan menyebabkan kecederaan fisik serta psikologikal yang menerimanya. Sehingga dapat diartikan bahwa pelaku bullying ini menyerang korban secara sadar dan sengaja tanpa memikirkan kondisi korban (Yusuf & Fahrudin, 2012). Pada masa remaja sering ditemukan kasus bullying.

Terdapat beberapa pihak yang terlibat dalam aksi bullying tersebut, pihak pertama adalah pelaku bullying. Pihak ini adalah pihak yang memulai suatu aksi bullying dengan tujuan membuat orang merasa menderita. Beberapa ahli mengatakan bahwa pelaku bullying mempunyai berbagai sifat, antara lain agresif, keras dalam melakukan sesuatu, dan tidak mempunyai rasa empati kepada orang lain. Pihak kedua adalah korban bullying, beberapa ahli mengatakan bahwa korban aksi bullying biasanya merupakan anak baru dalam suatu lingkungan, anak yang terlihat lemah, anak yang memiliki kondisi fisik yang berbeda, dan anak yang kurang percaya diri sehingga orang lain akan lebih berani melakukan bullying.

Beberapa faktor yang mengakibatkan seseorang  melakukan tindakan bullying adalah faktor keluarga. Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang kurang harmonis, seperti perlakun orang tua terhadap pelaku yang terlalu sering memberi hukuman secara berlebihan atau keluarga yang bermusuhan antar satu dengan lainnya. Melalui situasi tersebut, pelaku aksi bullying akan mengamati berbagai konflik antara orang tuanya dan mengimplementasikan di kehidupan sosial.

Faktor kelompok sebaya juga mempengaruhi seseoranng dalam melakukan aksi bullying. Beberapa orang melakukan aksi bullying untuk membuktikan bahwa dirinya panntas untuk masuk ke dalam suatu kelompok dan melakukan bullying agar dapat diterima di kelompok tersebut, meskipun merasa tidak nyaman.

Faktor berikutnya adalah rasa iri, seseorang melakukan bullying karena merasa korban lebih baik dari pelaku bullying, sehingga ada rasa  tidak suka terhadap orang tersebut dan memutuskan untuk melakukan bullying. Tindakan bullying akan memberikan dampak negatif kepada korban, tidak hanya bersifat fisik, namun juga akan berpengaruh pada kesehatan mentalnya. Salah satu bentuk dari akibat bullying yang dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang adalah korban menjadi pribadi yang lebih terisolasi. Hal tersebut terjadi karena adanya trauma terhadap orang lain yang diakibatkan oleh pengalaman buruknya. Dampak ini bukanlah hal yang sederhana dan sepele, karena pengaruh dari bullying akan dapat mengakibatkan adanya gangguan mental yaitu depresi.

Seseorang yang mengalami depresi akan mengalami kesulitan untuk berpikir jernih dalam menentukan tindakan. Dengan itu, sebuah tindakan yang berbahaya untuk dilakukan sangat memungkinkan bagi mereka untuk dilakukan. Maka dari itu, tindakan bullying adalah tindakan yang harus dicegah karena memberikan pengaruh negatif yang signifikan pada kesehatan mental seseorang.

Upaya pencegahan bullying sebagai bentuk rasa kemanusiaan antar sesama manusia. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pembelajaran tentang bullying sejak dini. Pembelajaran tentang bullying harus sudah ditanamkan kepada masyarakat mulai dari saat menempuh pendidikan awal. Pencegahan bullying juga dapat dilakukan dengan pencegahan mulai dari keluarga, dikarenakan keluarga adalah awal dari pembelajaran yang anak terima.

DAFTAR PUSTAKA

Fadilla, A. (2015). Beberapa Perspektif Perilaku Agresi. Buletin Psikologi, 6(2), 9–15.

Olweus, D. (2016). Bully / victim problems in school :Facts and intervention Linked references are available on JSTOR for this article : Bully / victim problems

Yusuf, H., & Fahrudin, A. (2012). Pb Fahrudin (Faktor Penyebab). 1–10