Artikel Kesehatan
DEMAM ZIKA? YUK KENALI DAN CEGAH BERSAMA
Agustus 21, 2020
0

Oleh : Tharfi Aufa Zahrah

Demam Zika mungkin terasa asing di telinga kita, walaupun terasa asing bukan berati kita dapat mengabaikan keberadaannya. Demam Zika merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Zika, penyakit ini pertama kali terdeteksi pada manusia pada tahun 1952 di Uganda dan Tanzania (WHO, 2018). Setelah itu outbreak demam Zika bermunculan dari tahun ke tahun di penjuru dunia mulai dari Afrika, Asia, hingga Amerika memiliki laporan kasus demam Zika. Indonesia juga memiliki laporan kasus demam Zika, mulai dari kasus warga negara asing yang terdeteksi demam Zika selama berlibur di Indonesia, hingga kasus warga negara Indonesia yang terdeteksi demam Zika selama bekerja di luar negeri (Kemenkes RI, 2017).

Penyebaran virus Zika dibantu oleh satu organisme kecil yaitu nyamuk bergenus Aedes, terutama Aedes aegypti. Nyamuk Aedes aegypti pasti terdengar familier, nyamuk ini adalah vektor penularan penyakit demam berdarah dan chikungunya yang mana kedua penyakit ini sangat umum terjadi di Indonesia. Selain melalui nyamuk Aedes, penyebaran virus ini juga bisa terjadi melalui ibu dan bayi selama kehamilan, hubungan seksual, transfusi darah,dan transplantasi organ (WHO, 2018)

Demam Zika memiliki gejala yang mirip dengan penyakit akibat arbovirus lainnya seperti demam, ruam, nyeri otot, dan sakit kepala. Namun beberapa penelitian menemukan bahwa infeksi virus Zika dapat menyebabkan komplikasi kehamilan dan memicu sindrom Guillain-Barré, neuropati dan myelitis (WHO, 2018). Sampai saat ini belum ditemukan vaksin virus Zika, penanganan yang ada saat ini hanya untuk mengatasi gejala yang diakibatkan virus ini. Lalu apa yang bisa kita lakukan? Mari kita mulai tanam mindset dalam diri bahwa “Mencegah lebih baik daripada mengobati”.

Apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Zika? Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk melindungi diri dan orang lain dari virus ini, berikut adalah yang bisa kita lakukan:

1. Mencegah Gigitan Nyamuk

Nyamuk yang menjadi pembawa virus Zika adalah nyamuk bergenus Aedes, nyamuk ini indentik dengan mengigit pada siang hari. Sangat disarankan bagi setiap orang untuk melakukan pencegahan baik siang ataupun malam hari, hal ini dapat dilakuan dengan memakai lotion anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di sekitar rumah dengan menerapkan 3M+.

2. Mencari Tahu Wilayah Rawan Virus Zika

Sebelum bepergian penting bagi kita mencari tahu wilayah mana saja yang rawan akan penyebaran virus Zika, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga tahun 2018 tercatat di 86 negara nyamuk vektor virus Zika berada. Hal ini akan membantu kita dalam merencanakan dan selalu melakukan pencegahan selama perjalanan. Wanita hamil sangat disarankan untuk tidak bepergian ke wilayah rawan penyebaran virus Zika.

3. Melindungi Diri Saat Berhubungan Seksual

Mengingat virus Zika dapat menyebar melalui hubungan seksual penting untuk saling melindungi dengan menggunakan alat kontrasepsi kondom saat melakukan hubungan seksual. Hal ini dikarenakan keberadaan virus Zika lebih tahan lama di cairan semen dibandingkan cairan tubuh lainnya (CDC, 2019)

Indonesia yang notabene nya adalah negara tropis dimana marak perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti turut memiliki risiko penyebaran virus Zika, hal ini sudah bisa menjadi alasan betapa pentingnya memiliki pemahaman mengenai bahaya dari virus Zika dengan begitu kita bisa mencegahnya. Dalam melakukan pencegahan pun perlu adanya kerja sama antara masyarakat dengan pemerintah, kedua pihak harus saling bahu-membahu mencegah penyebaran virus Zika karena hal ini merupakan tanggung jawab bersama.

Daftar Pustaka

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 2019. Zika Virus – Prevention And Transmission. [online] Tersedia di: https://www.cdc.gov/zika/prevention/index.html [Diakses pada 3 Augustus 2020].

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI). 2017. Penyakit Virus Zika (Zika Fever). [online] Tersedia di: https://covid19.kemkes.go.id/penyakit-virus/penyakit-virus-zika-zikafever/#Faktor_Risiko [Diakses pada 3 Augustus 2020].

World Health Organization (WHO). 2018. Zika Virus. [online] Tersedia di: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/zika-virus [Diakses pada 3 Augustus 2020].