OBESITAS : KENDALIKAN SEBELUM MENJADI MEMATIKAN
Januari 28, 2023
0

Kejadian obesitas di Indonesia masih menjadi permasalahan yang berkaitan dengan kelebihan gizi sehingga penting untuk diperhatikan dan ditangani. Obesitas merupakan suatu keadaan yang mana terjadi penumpukan lemak yang berlebihan di dalam tubuh, hal ini terjadi akibat dari ketidakseimbangan energi yang masuk (energy intake) dan energi yang dipergunakan (energy expenditure) sehingga berakibat pada kondisi berat badan di atas batas normal (Kemenkes, 2022). Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, sebanyak 35,4% penduduk usia dewasa Indonesia mengalami obesitas.

Penyebab terjadinya obesitas dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti :

  1. Pola makan

Pola makan yang tidak diatur dengan bijak dan ditambah dengan mengonsumsi  jenis makanan yang memiliki jumlah karbohidrat dan lemak yang tinggi, seperti : makanan cepat saji dan minuman dengan kadar gula yang tinggi (Kemenkes, 2022).

  1. Faktor genetik

Faktor genetik menjadi salah satu penyebab obesitas. Jika salah satu orang tuanya memiliki riwayat obesitas maka 40 – 50% keturunannya memiliki peluang mengidap obesitas. Bila kedua orang tuanya memiliki obesitas maka peluang keturunannya akan obesitas juga sebesar 70-80%.

  1. Obat – obatan

Mengonsusmi obat – obatan jenis steroid dalam jangka waktu yang panjang, seperti : terapi asma, dan alergi dapat memicu meningkatnya nafsu makan sehingga meningkatkan peluang untuk obesitas (Kemenkes, 2018).

Asupan zat gizi makro pada makan yang mempengaruhi kejadian obesitas :

  1. Karbohidrat

Karbohidrat memiliki fungsi sebagai penyedia energi bagi tubuh. Masuknya jumlah karbohidrat yang berlebih ke dalam tubuh maka sama dengan tingginya jumlah gula pada tubuh. Jika karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh melampaui dari kebutuhan tubuh akan energi maka akan terjadi obesitas. Contohnya, mengonsumsi nasi dan mie secara bersamaan, kedua makanan ini memiliki jumlah karbohidrat yang tinggi jika dikonsumsi secara bersamaan dan terus menerus maka hal ini dapat memicu terjadinya obesitas.

  1. Protein

Protein yang berlebihan pada tubuh akan diubah menjadi lemak dan akan disimpan di dalam tubuh. Jika jumlah protein dalam tubuh berlebihan maka risiko terjadinya obesitas juga meningkat. Mengonsumsi makanan dengan protein nabati, seperti : tempe, tahu, sayur – sayuran, dan kacang – kacangan serta makanan yang mengandung protein hewani, seperti : ikan, ayam, daging, telur, dan keju dapat dikonsumsi sebanyak 3 – 4 porsi per hari.

  1. Lemak

Banyaknya jumlah kandungan lemak pada makanan yang masuk dalam tubuh akan menjadi penyebab terjadinya obesitas. Bila asupan lemak berlebihan pada tubuh maka kalori yang tidak terpakai akan ditimbun di dalam tubuh. Contoh makanan yang memiliki kandungan lemak yang tinggi adalah makanan bersantan dan gorengan (Novela, 2019).

Obesitas dapat memicu timbulnya penyakit yang akan memperburuk kondisi tubuh dan berujung kepada kematian, seperti : asma, pembentukan batu empedu, jantung koroner, diabetes, sleep apnoea atau henti napas saat tidur. Salah satu kasus penderita obesitas di Indonesia pada tahun 2019, yaitu Sunarti perempuan asal Karawang dengan berat badan mencapai angka 148 kg. Ia harus melewati operasi bariatik untuk pengecilan lambung. Namun, sayang pada tanggal 2 Maret 2019, Sunarti mengeluhkan sesak napas sebelum akhirnya meninggal (kompas, 2019).

Banyak dampak negatif yang timbul pada tubuh akibat dari obesitas dan berujung pada kematian. Oleh karena itu, obesitas harus dapat dikendalikan dan dicegah dengan cara :

  1. Pola makan dan asupan makanan harus seimbang dan bergizi. Sesuaikan dengan pedoman Isi Piringku.
  2. Rajin melakukan aktivitas fisik.
  3. Batasi konsumsi makanan cepat saji dan minuman manis serta bersoda.
  4. Timbang berat badan serta ukur lingkar pinggang secara teratur.
  5. Tidur yang cukup, yaitu 6-8 jam per hari serta perhatikan kualitas tidur.

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes, 2018. epidemi – obesitas. [Online] Available at :

https://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/N2VaaXIxZGZwWFpEL1VlRFdQQ3ZRZz09/2018/02/FactSheet_Obesitas_Kit_Informasi_Obesitas.pdf

[Accessed 21 Januari 2023].

Kemenkes, 2022. Obesitas. [Online] Available at: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/429/obesitas#:~:text=Dilansir%20dari%20Panduan%20Pelaksanaan%20Gerakan,adanya%20penumpukkan%20lemak%20yang%20abnormal. [Accessed 21 Januari 2023].

kompas, 2019. 5 Kasus Obesitas di Indonesia, Bobot Turun 112 Kg hingga Meninggal Setelah Sesak Nafas. [Online] Available at: https://regional.kompas.com/read/2019/10/02/06060031/5-kasus-obesitas-di-indonesia-bobot-turun-112-kg-hingga-meninggal-setelah?page=all
[Accessed 21 Januari 2023].

Novela, V., 2019. Hubungan Konsumsi Zat Gizi Mikro dan Pola Makan dengan Kejadian Obesitas. Jurnal Human Care, Vol. 4(3), pp. 190 -198.